Skip to main content

Cara Membuat Alat Peraga Pernapasan

Alat peraga ini pernah saya buat ketika ada tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran di semester V. Waktu itu saya mengerjakannya dengan sistem SKS (Sistem Kebut Semalem) karena di hari-hari sebelumnya, saya kesulitan menemukan contoh alat peraga yang dirasa mudah dibuat.  Itu artinya, anda dapat dengan mudah membuat alat peraga ini dengan cepat. Silahkan baca keterangan lebih lanjut untuk dapat mengetahui lebih detail Cara Membuat Alat Peraga Pernapasan.

A. Fungsi dan Prinsip Kerja Alat Peraga Pernapasan

Pengertian respirasi (pernafasan) adalah proses pengambilan gas oksigen dari lingkungan dan pengeluaran karbon dioksida dari dalam tubuh makhluk hidup. Bernafas merupakan salah satu ciri utama makhluk hidup. Proses pengambilan gas tersebut menggunakan cara yaitu pernapasan dengan rongga dada dan pernapasan perut.

Proses pernapasan perut dapat digambarkan dengan menggunakan model pernapasan yang dapat dengan mudah kita buat sendiri. Alat dan bahan yang diperlukan juga sangat sederhana. Kita dapat menggunakan bahan bekas yang sering dijumpai de sekitar kita.

Model ini dapat menggambarkan pernapasan perut. Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
  1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk. Hal ini terjadi pada saat membran karet model ditarik.
  2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diafragma ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar dari pada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbondioksida keluar. Hal ini terjadi pada saat membran karet model dilepas
B. Desain Model Respirasi
Gambar 1. Desain Alat Peraga yang Sudah Jadi

C. Alat dan Bahan
  1. Cutter
  2. Toples bekas
  3. botol kecil bekas tinta
  4. Balon kecil & besar
  5. Selang/ bekas pulpen
  6. Lem tipe karet
  7. Karet
  8. Sterofom
Gambar 2. Alat dan Bahan untuk Membuat Peraga Pernapasan


D. Cara Membuat
  1. Membuat skema model pernapasan.
  2. Memotong selang sepanjang 5 cm serta bekas pulpen 10 cm untuk membentuk trakea dan percabangannya.
    Gambar 3. Model Percabangan trakea dengan Selang dan Batang Pulpen.
  3. Membuat model sterofom bentuk bulat.
  4. Mengikat mulut balon di ujung percabangan selang huruf “T” terbalik yang menggambarkan percabanagan bronkus.
  5. Melubangi tutup toples sesuai dengan besar bekas pulpen/ selang.
  6. Membuat lubang sebesar selang pada sisi samping botol kecil bekas tinta printer.
  7. Mengelem masing-masing sambungan dan memasukkan sterofom di bagian dalam mulut toples sebagai penutup aliran udara bebas.
  8. Merangkai bahan-bahan seperti gambar di bawah ini.
Gambar 4. Rangkaian Alat Peraga Pernapasan

E. Cara Menggunakan Alat Peraga Respirasi dalam Pembelajaran

  1. Pegang toples pada bagian perut dengan tangan kiri.
  2. Tarik karet balon besar pada dasar toples ke arah bawah. Tarikan ini menggambarkan pada saat diafragma perut berkontraksi sehingga dada mengembang.
  3. Pada saat balon kecil dalam toples membesar, menggambarkan bahwa paru-paru mengadakan inspirasi dan terisi udara penuh.
  4. Lepaskan karet balon ke keadaan semula, menggambarkan pada saat otot diafragma relaksasi.
  5. Balon akan mengempis kembali menggambarkan ekspirasi.
  6. Lakukan prosedur 2 – 5 untuk memahami proses respirasi (fungsi difragma).
F. Saran Pemanfaatan Alat dalam Pembelajaran
  1. Konsep pernapasan diberikan di kelas XI dalam materi pokok: system pernapasan.
  2. Standar kompetensi: siswa mampu memahami proses pernapasan.
  3. Alat peraga ini hanya mampu menggambarkan proses pernapasan perut, dan masih memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang pernapasan dada..
  4. Mekanisme kontraksi – relaksasi otot dalam pernapasan perlu dijelaskan sampai tuntas.
  5. Siswa perlu memperagakan sendiri baik pada dirinya sendiri untuk memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi pada saat mereka bernapas serta menggunakan alat peraga ini.
  6. Siswa diberi tugas merancang alat peraga system pernapasan dengan bahan lain.


Comments

  1. kurang jelas gan

    ReplyDelete
  2. videonya ada gan, kurang jelas

    ReplyDelete
  3. Sangat bermanfaat, semoga terus berkreasi membuat coretan tentang alat peraga. Sukses selalu tulisan tentang alat peraga

    ReplyDelete
  4. makasih atas infonya kaka

    ReplyDelete
  5. Videonya ketik di google: tugas pembuatan model paru-paru dari guru. Banyak pilihan di sana. Ada beberapa video di youtube tentang ini. Terima kasih

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cara Memanen Benih Ikan Lele dan Gurami

Bagi teman-teman yang belum pernah melihat Cara Memanen Benih Ikan Lele dan Gurami, pada postingan kali ini aku ingin bercerita tentang cara memanen benih ikan lele dan gurami. Pengalaman ini aku dapatkan pada hari rabu, 23 januari 2013 lalu. Awal ceritanya kayak gini nih. Temenku: “Kiki  arep meng Indramayu, melu ble? Baka melu koe motore ente ditaro neng umae qita be”.  (Besok mau ke Indramayu, ikut gak? Kalo ikut nanti motor kamu ditaruh di rumah saya aja).   Setelah 4 jam berlalu, gara-gara lupa kebiasaan kalau orang di sms itu harus ngbales smsnya. Eh, ini malah cuma bales lewat batin aja . Aku:  “Ning Indramayu pan ngapa? Jam pira”.  (Di Indramayu mau apa? Jam berapa?). Temenku: “ Ngirim iwak, j am 8″.  (Ngirim ikan, jam 8). Percakapan via pesan singkat tersebut adalah percakapan antara aku dan Sniper  dari Cirebon Barat, kecamatan Palimanan. Sahabat yang biasa aku kerjain kalau masalah jalan sana jalan sini. Tekor sana tekor sini. Dia memiliki usaha pemb

Praktikum Biologi

Praktikum oH prAktikUM Kalau aku ingat tentang Praktikum Biologi, pasti akan aku asosiasikan dengan setumpuk laporan-laporan yang terkadang membuat jengah sampai dengan SANGAT JENGAH. Saat pelaksanaan praktikum memang cukup menyenangkan bahkan aku cukup antusias. Karena dengan praktikum, aku merasa terbantu dalam memahami pokok bahasan dalam materi. Memang, aku akui jika di dalam kegiatan praktikum tak jarang aku sering merusak hasil percobaan-percobaan teman-teman se kelas. Pasalnya, aku selalu merasa penasaran. "Gimana yah kalo di campur ini, dicampur itu, kalo di gini'in, kalo di gituin". Terasa sangat mengasikkan. Kadang-kadang aja. Sebenarnya hal semacam itu sangat berbahaya dilakukan, mengingat di laboratorium ada banyak sekali bahan-bahan kimia yang aku sendiri tidak tahu sifat fisik maupun sifat kimianya. Seringkali kegiatan praktikum yang aku ikuti memberikan berbagai macam pengalaman baru.Terutama pada praktikum materi-materi mikro. Ada